Hai sobat tips praktis untuk praktisi Konstruksi..
Pada materi belajar konstruksi kali ini membahas tentang Tower Crane. Ide materi ini terinspirasi oleh pengalaman penulis pada piping construction (proyek pipa) di proyek pembangkit listrik beberapa tahun lalu. Pada proyek itu menggunakan 2 alat bantu pengangkatan yaitu tower crane.
Pada materi belajar konstruksi kali ini membahas tentang Tower Crane. Ide materi ini terinspirasi oleh pengalaman penulis pada piping construction (proyek pipa) di proyek pembangkit listrik beberapa tahun lalu. Pada proyek itu menggunakan 2 alat bantu pengangkatan yaitu tower crane.
Pada pekerjaan proyek konstruksi piping
(construction piping), untuk install pipe spool biasanya menggunakan boom truck
dan mobile crane. Keberadaan tower crane pada proyek pembangkit ini menjadi
perhatian penulis. Dalam proyek yang besar dan kompleks, boom truck masih
memiliki keterbatasan. Begitu juga dengan mobile crane dan tower crane memiliki
kelebihan dan kekurangan masing-masing, sehingga diperlukan perencanaan yang
matang dalah hal pengangkatan (rigging plan).
Sebagai seorang pekerja di subcontractor, tentu penulis
tidak ikut menentukan atau merencanakan baik kapasitas maupun posisi tower
crane. Biasanya peralatan utama ditentukan dan direncakan oleh maincontractor. Yang
penulis ketahui saat tiba dilokasi proyek, terlihat posisi tower crane dengan
persiapan pondasi yang terdapat di bagian kiri dan kanan area proyek. Penempatan
kedua posisi itu sangat berasalan, dimana dapat mengcover hampir keseluruhan
area proyek. Begitu juga dengan pemilihan kapasitas angkat tower crane dan
panjang boom, tentu telah melalui perencaaan yang matang dengan berbagai macam
pertimbangan. Pertimbangan itu berdasarkan sulitnya posisi dan jangkauan
equipment-equipment atau material-material yang akan diinstall dengan
menggunakan mobile crane. Pekerjaan-pekerjaan erection steel structure dan
mechanicallah yang banyak membutuhkannya. Begitulah kira-kira apa yang ada
dibenak penulis mencoba menganalisa saat pertama melihat posisi tower crane.
Bagaimana dengan pekerjaan piping? pertanyaan itu
secara otomatis muncul. Apakah kedua tower crane itu dapat membantu pekerjaan piping
seperti menginstall pipe spool, valve, expantion joint, strainer dan
material-material lain? Terbayang dibenak ukuran pipa yang besar pada sistem condensate dan pipa-pipa steam dengan
jenis material alloy yang penulis ketahui dari mempelajari gambar konstruksi
sebelumnya, memiliki beban yang cukup berat dan memerlukan perhatian khusus. Mengidentifikasi
pekerjaan yang kritikal ini menjadi salah satu tugas seorang piping engineer.
Dari permasalah-permasalah yang muncul di atas,
penulis mencoba memberikan tips langkah-langkah yang perlu diperhatikan, antara
lain:
- Carilah gambar plot plan untuk mengetahui posisi kedua tower crane dengan membandingkan atau survey ke site dari posisi actual.
- Mencari data tentang kapasitas angkat sesuai merk dan tipe tower crane yang digunakan. Cobalah browshing di internet untuk mencari data tersebut atau memintanya langsung kepada bagian khusus yang menanganinya. Fungsi data tersebut untuk mengetahui kapasitas angkat berdasarkan radius jangkauan boom tower crane. Semakin jauh radius posisi yang diangkat semakin kecil kapasitas angkatnya.
- Buatlah gambar kedua posisi tower crane pada gambar piping plan, dari hasil tips no.1 dengan menggunakan autocad.
- Jika sudah mengetahui kapasitas angkat berdasarkan radius, buatlah gambar radius dari berbagai macam kapasitas angkat pada gambar piping plan. Munculkan dimensi radius dan tuliskan kapasitas angkatnya.
- Identifikasi pipe spool, valve, control valve, strainer, expantion joint dan lainnya mulai dari yang terberat bebannya. Untuk mengetahui beratnya, carilah data sheet material-material itu berdasarkan vendor-vendornya, sedangkan berat pipe spool dengan melihat pada gambar piping plan atau terkadang ada yang menyebutnya piping arrangement dari yang terbesar. Dengan ukuran pipa terbesar berarti memiliki beban terberat, termasuk juga pipa yang memiliki ketebalan yang terbesar. Cari pula gambar isometrik yang telah ditentukan no spoolnya. Gunakan piping handbook atau tabel pipa, flange dan fitting untuk mengetahui berat spoolnya.
- Tulislah berat-berat spool dan material-material lainnya pada piping plan.
- Perhatikan dan bandingkan lingkaran yang digambar dari radius berdasarkan kapasitas angkat tower crane dengan beban yang akan diangkat. Umumnya jika kapasitas angkat dari tower crane lebih besar 20% dari beban yang akan diangkat, maka permasalahan pengangkatan dapat diselesaikan dengan menggunakan tower crane. Sedangkan yang tidak memenuhi, kita harus melakukan perencanaan rigging plan yang lain.
- Berkordinasilah dengan departement-departement yang lain untuk schedule pemakaian tower crane.
- Pertimbangkan juga tentang squence pekerjaan, mana yang harus dikerjakan lebih dahulu dan seterusnya, step by step sehingga tidak saling menghalangi antara pekerjaan satu dengan yang lainnya.
- Sebagai masukan, bahwa tower crane sifatnya hanya membantu pengangkatan bukan untuk pekerjaan setting atau install piping. Juga mempermudah dalam memposisikan material piping pada posisi terdekat dari area pengintallan. Sedangkan untuk intall, tetap dipergunakan peralatan-peralatan manual seperti chain block, lever block, sling belt, shacle, jack dll. Pertimbangkan juga untuk mempersiapkan penggunaan roller untuk mendistribusi spool.
Gambar Radius dan Kapasitas Angkat Tower Crane #1 |
Gambar Radius dan Kapasitas Angkat Tower Crane #2 |
Comments
Post a Comment