Skip to main content

Lifting Capacity

 Apa itu Lifting Capacity?

Lifting capacity atau kapasitas angkat adalah kemampuan maksimum sebuah alat angkat, seperti crane atau hoist, untuk mengangkat dan memindahkan beban secara vertikal. Kapasitas angkat biasanya diukur dalam ton atau kilogram, dan mengacu pada berat maksimum beban yang dapat diangkat oleh alat angkat tersebut. Kapasitas angkat harus dipertimbangkan dengan cermat untuk memastikan bahwa alat angkat yang digunakan memiliki kapasitas yang sesuai dengan berat beban yang akan diangkat, dan memastikan keamanan dan efisiensi dalam pengangkatan. Jika kapasitas angkat dilampaui, dapat mengakibatkan kecelakaan hingga menyebabkan kerusakan pada alat angkat atau beban yang diangkat, juga peralatan atau equipment yang baik yang diangkat dan yang tertimpanya. Oleh karena itu, pengukuran, perhitungan dan pemahaman yang tepat tentang kapasitas angkat sangat penting dalam setiap pekerjaan yang melibatkan pengangkatan beban, sehingga diperlukan perencanaan yang matang yang dituangkan dalam rigging plan.

Berikut cara menghitung lifting capacity pada rigging plan

Lifting capacity pada rigging plan dapat dihitung dengan beberapa langkah berikut:

1. Tentukan beban yang akan diangkat: Langkah pertama adalah menentukan beban yang akan diangkat. Pastikan Anda mengetahui berat beban dan titik pusat gravitasi dari beban tersebut.

2. Tentukan rigging gear yang akan digunakan: Setelah menentukan beban yang akan diangkat, selanjutnya tentukan rigging gear yang akan digunakan. Misalnya sling, shackle, spreader bar, wire rope, dan lainnya. Pastikan Anda mengetahui kapasitas beban dari rigging gear yang akan digunakan.

3. Hitung berat bersih dari rigging gear: Selanjutnya, hitung berat bersih dari rigging gear yang akan digunakan. Berat bersih ini harus dikurangi dari kapasitas beban dari rigging gear.

4. Hitung sling angle factor: Sling angle factor adalah faktor yang memperhitungkan sudut sling yang digunakan untuk mengangkat beban. Semakin besar sudut sling, semakin sedikit kapasitas beban yang dapat diangkat. Sling angle factor dapat dihitung dengan menggunakan rumus:

Sling angle factor = cos (sudut sling)

5. Hitung kapasitas beban: Kapasitas beban dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut:

Kapasitas beban = (kapasitas beban dari rigging gear) x (sling angle factor)

6. Verifikasi kapasitas beban: Setelah menghitung kapasitas beban, pastikan bahwa kapasitas beban yang dihitung lebih besar dari berat beban yang akan diangkat.

Perlu diingat bahwa penggunaan rigging gear yang tidak sesuai atau tidak memperhatikan faktor keselamatan dapat menyebabkan kecelakaan yang berbahaya. Oleh karena itu, pastikan untuk selalu mengikuti pedoman yang ada dan menggunakan peralatan yang sesuai dengan kapasitas beban yang akan diangkat.

Bagaimana dengan perhitungan SWF?

Perhitungan SWL (Safe Working Load) atau kapasitas beban kerja aman pada rigging plan bergantung pada beberapa faktor seperti jenis rigging gear yang digunakan, sudut sling, dan kondisi lingkungan kerja. Berikut adalah langkah-langkah umum untuk menghitung SWL pada rigging plan:

1. Tentukan jenis rigging gear yang akan digunakan, dan pastikan untuk mengetahui kapasitas beban yang dapat ditangani oleh setiap komponen.

2. Tentukan sudut sling, yaitu sudut antara horizontal dan sling atau tali yang digunakan untuk mengangkat beban. Sudut sling mempengaruhi kapasitas beban yang dapat diangkat, semakin besar sudut sling maka semakin sedikit kapasitas beban yang dapat diangkat. Sudut sling dapat diukur dengan menggunakan alat ukur sudut atau protractor.

3. Hitung sling angle factor, yaitu faktor pengali yang memperhitungkan sudut sling dalam perhitungan SWL. Faktor ini diperoleh dengan menghitung nilai cosinus dari sudut sling. Rumusnya adalah sebagai berikut:
Sling Angle Factor = Cos (Sudut Sling)

4. Hitung kapasitas beban yang aman (SWL) dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
SWL = Kapasitas Beban Rigging Gear x Sling Angle Factor

Sebagai tambahan, pelajari dan pahami bagaimana membaca load chart seperti crane dan pastikan merk dan tipe yang digunakan dengan benar. Begitu juga dengan pengetahuan untuk menghitung beban, agar memastikan semua perhitungan dan perencanaan yang kita buat akan aman sehingga terhindar segala kemungkinan yang bakal terjadi.

Semoga Bermanfaat.. salam berbagi. 



Comments

Popular posts from this blog

Piping Isometric Drawing Symbols

Apa itu piping isometric drawing symbols?  Pada artikel ini akan kita bahas sebagai berikut:  Piping isometric drawing symbols adalah simbol-simbol yang digunakan dalam proyek-proyek konstruksi pada pekerjaan perpipaan untuk merepresentasikan komponen-komponen perpipaan dan sistem perpipaan secara visual dalam bentuk gambar isometrik.  Sedangkan gambar isometrik adalah representasi tiga dimensi dari suatu sistem perpipaan dalam bentuk dua dimensi. Dalam konteks proyek konstruksi dengan pekerjaan perpipaan, gambar isometrik digunakan untuk menunjukkan tampilan perpipaan dari berbagai sudut pandang tiga dimensi untuk memudahkan pemahaman tentang konfigurasi sistem perpipaan, khususnya tentang sambungan, fitting-fitting dan komponen-komponen dalam system perpipaan yang digunakan dan sulit dipahami dalam piping plan atau tampak atas.  Piping isometric drawing symbols mencakup berbagai simbol, termasuk simbol untuk katup (valve), fitting, pipa, nozzle pompa, nozzle tangki, instumentasi, dan

Proyek Perpipaan

Proyek Perpipaan Wulfram (2004:4) dalam bukunya yang berjudul Teori-Aplikasi Manajamen Proyek Konstruksi mendefinisikan proyek adalah keadaan proyek itu sendiri atau gambaran proyek yang dibuat oleh perencana. Sedangkan pengertian Proyek Konstruksi dalam bukunya yang lain berjudul Manajemen Proyek Konstruksi (2005:11) adalah suatu rangkaian kegiatan yang hanya satu kali dilaksanakan dan umumnya berjangka waktu pendek. Dalam rangkaian kegiatan tersebut, terdapat suatu proses yang mengolah sumber daya proyek menjadi suatu hasil kegiatan yang berupa bangunan. Proyek perpipaan merupakan bagian dari proyek konstruksi, sehingga hasil kegiatannya berupa jenis bangunan instalasi perpipaan. Hal penting dalam kontrak harga satuan ( unit price contract ) adalah penilaian harga setiap unit pekerjaan telah dilakukan sebelum kontruksi dimulai. Pemilik telah mengitung jumlah unit yang terdapat dalam setiap elemen pekerjaan. Berdasarkan arti kata unit price contract, dapat dipahami p