Skip to main content

Proyek Perpipaan

Proyek Perpipaan

Wulfram (2004:4) dalam bukunya yang berjudul Teori-Aplikasi Manajamen Proyek Konstruksi mendefinisikan proyek adalah keadaan proyek itu sendiri atau gambaran proyek yang dibuat oleh perencana. Sedangkan pengertian Proyek Konstruksi dalam bukunya yang lain berjudul Manajemen Proyek Konstruksi (2005:11) adalah suatu rangkaian kegiatan yang hanya satu kali dilaksanakan dan umumnya berjangka waktu pendek. Dalam rangkaian kegiatan tersebut, terdapat suatu proses yang mengolah sumber daya proyek menjadi suatu hasil kegiatan yang berupa bangunan. Proyek perpipaan merupakan bagian dari proyek konstruksi, sehingga hasil kegiatannya berupa jenis bangunan instalasi perpipaan.
Hal penting dalam kontrak harga satuan (unit price contract) adalah penilaian harga setiap unit pekerjaan telah dilakukan sebelum kontruksi dimulai. Pemilik telah mengitung jumlah unit yang terdapat dalam setiap elemen pekerjaan. Berdasarkan arti kata unit price contract, dapat dipahami perikatan terjadi terhadap harga satuan setiap jenis/item pekerjaan sehingga kontraktor hanya perlu menentukan harga satuan yang akan ditawar untuk setiap item dalam kontrak. Unit price contract dalam suatu pekerjaan perpipaan biasanya dibagi menjadi 3 bagian, yaitu :
  • Berdasarkan berat pipa (ton)
  • Berdasarkan panjang pipa (meter)
  • Berdasarkan pengelasan (in-dia)
Pada jenis pekerjaan plumbing (instalasi pipa air) perhitungan total (unit price) berdasarkan berat (ton). Untuk pipeline atau instalasi perpipaan untuk mentransfer pipa lurus dalam jarak yang jauh biasanya berdasarkan panjang pipa (ton). Sedangkan pada pipe plant atau instalasi perpipaan di dalam sebuah plant tertentu biasanya dihitung berdasarkan jumlah pengelasan yang dilakukan (in-dia). Dalam pelaksanaannya, unit price seperti tersebut di atas memang tidaklah mutlak, berdasarkan kebiasaan masing-masing perusahaan, dan itu ditungkan dalam sebuah kesepakatan kontrak pekerjaan.

Progress Pekerjaan Perpipaan

Dalam sebuah proyek, kemajuan suatu pekerjaan (progress) berhubungan erat dengan proses pembayaran yang telah dituangkan dalam perjanjian (kesepakatan) pekerjaan. Sebagai contoh kesepakatan antara kontraktor perpipaan dengan pemberi pekerjaan (owner) mencakup proses pembayaran, 10% DP (down payment), 50% termin pertama, 30% termin ke dua, dan sisanya 10% setelah proses garansi telah berakhir. Hasil capaian progress pekerjaan, tentu saja dihitung berdasarkan prosentase terselesaikannya pekerjaan perpipanaan dalam total unit price. Biasanya dihitung berdasarkan capaian total dia-in atau total pengelasan berdasarkan diameter dengan satuan inch. 

Bagi perusahaan kontraktor, tagihan kemajuan pekerjaan berdasarkan capaian prosentase progres seperti tersebut di atas haruslah disertakan dengan bukti laporan progres beserta bukti fisik atau sering menggunakan bukti foto hasil pekerjaan maupun bukti kualitas pengelasan yang telah di-x-ray atau disinar-x, seperti pada pekerjaan perpipaan kilang minyak, petrokimia dan lain-lain yang menuntut kualitas pekerjaan perpipaan yang memenuhi standard.

Diagram Proses Pekerjaan Proyek Perpipaan

Pekerjaan pada proyek perpipaan dibagi menjadi dua proses, seperti terlihat pada diagram gambar di bawah.

1.Engineering

2.Konstruksi

Engineering dimaksud disini khusus untuk pekerjaan perpipaan merupakan proses pekerjaan pembuatan design (gambar) atau disebut dengan proses perencanaan untuk proyek perpipaan. Jenis pekerjaan design dilakukan oleh perusahaan khusus yang menangani tentang gambar. Perusahaan ini biasanya khusus bergerak dibidang engineering atau sering juga disebut sebagai konsultan teknik. Hasil produk dari perusahaan engineering, khusus tentang perpipaan adalah gambar piping plan dan isometrik pipa. Hasil kedua gambar tersebut akan diberikan kepada perusahaan kontraktor (bidang kontruksi) untuk diwujudkan berupa pekerjaan pembangunan intalasi perpipaan sebenarnya di lapangan.

Konstruksi merupakan proses pekerjaan pembangunan instalasi perpipaan. Perusahaannya disebut dengan kontraktor walaupun ada juga perusahaan kontraktor yang sekalian merangkap bidang engineering. Pekerjaan konstruksi instalasi perpipaan dilakukan dengan dua proses pengerjaan, yaitu

1.Pengerjaan di workshop

Produk yang dihasilkan berupa pipe spool (rangkaian sambungan pipa) dan pengelasannya disebut dengan shop weld (pengelasan di workshop). Proses ini sering juga disebut dengan proses fabrikasi atau pekerjaan fabrikasi. Sebelum pengelasan, di workshop terdapat proses penandaan bagian field weld dan penomoran spool pada gambar isometrik. Juga menghasilkan gambar spool. Gambar spool akan diberikan kepada pekerja di worksop untuk selanjutnya terdapat proses penyediaan materil sesuai jadwal, pemotongan (cutting), pengesetingan (fitting), penomoran spool pada pipa (spool marking), pengecekan qualitas (qc checking), pengelasan pipa (welding), penyinaran (x-ray) dan pengiriman spool (delivery).

2. Pengerjaan di lapangan (field)

Produk yang dihasilkan berupa memasangan hasil rangkaian sambungan pipa di work shop (pipe spool) dan pengelasannya disebut dengan field weld (pengelasan di lapangan). Proses di sini juga disebut dengan intall atau pekerjaan intallasi. Pekerjaan intalasi diawali dengan pencarian pipe spool yang diletakkan di laydown (tanah lapang) sebagai tempat penyimpanan hasil delivery (kiriman) dari workshop. Guna kelancaran proses pencarian diperlukan seorang spool control yang menangani data lokasi pipe spool.

Gambar Diagram Proses Pekerjaan Proyek Perpipaan
Gambar Diagram Proses Pekerjaan Proyek Perpipaan


 


























Jadwal Proyek (Project Schedule)

Dalam setiap management proyek, penentuan penjadwalan merupakan hal yang perlu dicermati. Keberhasilan pengerjaan suatu proyek sangat bergantung bagaimana judual itu dibuat dan melaksanakannya sesuai dengan rencana. Pada proyek perpipaan, project schedule ditentukan dan menyesuaikan keseluruhan waktu proyek konstruksi. Ada beberapa pekerjaan perpipan yang dapat dikerjakan apabila pekerjaan konstruksi telah selesai dilaksanakan. Keterikaitan ini berpengaruh terhadap jadwal.

Sebagai contoh, apabila waktu ditentukan untuk pekerjaan pipa selama 2 tahun, maka jadwal akan banyak dipengaruhi oleh total keseluruhan pengelasan (dia-in) dalam kontrak pekerjaan dibagi dengan waktu pengerjaan selama 2 tahun tersebut. Sehingga target perkerjaan berdasarkan waktu pertahun, perbulan dan perhari dapat ditentukan. Dengan demikian jumlah welder yang dibutuhkan dapat diketahui menyesuaikan dengan target kemampuan welder di lapangan dan di workshop. Project Schedule dapat juga ditentukan berdasarkan jalur perpipaan (Line No) yang ada di gambar isometrik dan piping plan.

Akan tetapi, karena pengerjaan perpipaan dibagi menjjdi 2 macam pengelasan di work shop dan dilapangan, maka seperti terlihat pada diagram di atas bahwa pengerjaan di workshop yang menghasilkan shop weld harus sudah siap terlebih dahulu. Sedangkan di lapangan akan mengerjakan pengelasan hasil pengelasan berupa rangkaian spool dari workshop yang ada di laydown. Sehingga penjadwalan pekerjaan di workshop harus mendahului pekerjaan di lapangan, atau dengan kata lain bahwa pekerjaan fabrikasi harus selesai terlebih dahulu sebelum pengintalan di lapangan.

Pada Proyek-proyek perpipaan yang besar, dengan area yang sangat luas dan pekerjaan yang komplek, pembagian pekerjaan perpipaannya dilaksanakan berdasarkan pembangian kelompok pekerja per area. Setiap kelompok terdiri dari beberap group. Untuk setiap group terdiri dari 1 orang welder, 1 orang fitter dan 1 orang helper. Biasanya untuk 1 group untuk pengelasan di lapangan ditarget dengan ±40 dia-in, sedangkan untuk welder di workshop ±70 dia-in. 

Pembuatan jadwal dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel Jadwal Proyek (Project Schedule)









Monitoring dan Pelaporan Progress Pekerjaan Perpipaan

Monitoring progress perpipaan harus selalu dilakukan oleh seorang pimpinan proyek. Setiap hari pimpinan wajib meminta pelaporan progress kepada section yang menangani langsung di lapangan maupun di workshop. Seperti telah diterangkan di atas bahwa pekerjaan perpipaan dapat dibagi dengan dua macam pengerjaan pengelasan shop weld dan field weld, maka pada tiap-tiap bagian wajib melaporkan hasil pekerjaannya berdasarkan total target masing-masing. Sebagai contoh untuk target pengelasan tiap welder (tukang las) di lapangan (field weld) biasanya 40 dia-in dan 70 dia-in untuk di workshop (shop weld). Perbedaan ini dikarenakan tingkat kesulitan masing-masing tempat berbeda. Target ini juga akan berbeda tiap-tiap perusahaan.
Tiap-tiap bagian, baik di lapangan maupun di workshop, pelaporan hasil pengelasan harian wajib dilakukan guna mengontrol pencapaian target. Bentuk laporannya dapat ditabelkan seperti berikut ini:

Tabel Laporan Tukang Las Harian (Daily Welder Report)


Guna mengontrolan data pengelasan dibuat tabel sebagai berikut  

Tabel Data Hasil Pengelasan




Untuk pelaporan progress dapat ditabelkan : 

Tabel Laporan Progress Harian (Daily Welding Report)
















Demikian sekilas berbagi tentang pengenalan proyek perpipaan semoga bermanfaat bagi sobat-sobat yang ingin terjun di bidang konstruksi khususnya proyek perpipaan.

Semoga bermanfaat.. 

Comments

  1. Terima kasih pak atas ilmunya. Bermanfaat sekali.

    ReplyDelete
  2. Assallamuallaikum pak, salam sejahtera ,bagi tulisan atau tips menjadi supervisor welding di sebuah workshop pak..maturnuwun 😊

    ReplyDelete
    Replies
    1. Waallaikumsalam Wr Wb. makasih dah mampir di blog ini dan saran tulisan mengenai menjadi supervisor welding di workshop. Untuk tips singkatnya coba sobat persiapkan bekal pengetahuan tentang qualitas welding termasuk didalamnya tentang berbagai prosedure pengelasan pada berbagai macam material, spt carbon steel, stainless hingga alloy. Jika sobat sudah memilikinya, tinggal bagaimana supervisi dari para weldernya artinya sobat harus punya leadership bagaimana mengatur welder sesuai jadwal dan target pekerjaan di workshop. Sobat harus mampu mendorong weldernya untuk mencapai target produksi di workshop yang sobat tangani. Tentu ditunjang juga dengan pendekatan personal. Semoga jawaban singkat ini bisa menjadi motivasi sobat tuk menjadi supervisor welding yang baik.

      Delete
  3. Kepada Yth,
    PERUSAHAAN
    DI TEMPAT

    Up : Pimpinan /HRD/finance dept perusahaan

    Perihal :Penawaran Penerbitan Jaminan Bank Garansi & Asuransi,Tanpa Agunan, (Non Collateral)
    Bersama ini Kami ingin memperkenalkan diri, bahwa PT. ANUGERAH JAYA ABADI adalah Perusahaan yang bergerak dibidang Jasa Penerbitan Jaminan Bank Garansi dan Asuransi Tanpa Agunan (Non Collateral), Proses Cepat, Bisa dicek Keabsahanya dan Polis Di Jamin kami antar.

    Jenis jaminan yang kami terbitkan yaitu sbb:
    1.Jaminan Penawaran ( Bid Bond )
    2.Jaminan Pelaksanaan ( Peformance Bond )
    3.Jaminan Uang Muka ( Advance Payment Bond )
    4.Jaminan Pemeliharaan ( Maintenance Bond )
    5.Jaminan pembayaran akhir tahun ( SP2D )

    Jenis jaminan Asuransi kami terbitkan antaranya sbb:
    • PT. Asuransi ASKRINDO
    • PT.Asuransi JASINDO
    • PT.Asuransi ASEI
    • PT.Asuransi SINARMAS
    • PT.Asuransi JAMKRINDO
    • PT.Asuransi ASKRIDA
    • PT.Asuransi BUMIDA
    • PT.Asuransi ACA
    • PT.Asuransi MEGA PRATAMA
    • PT.Asuransi BOSOWA PERISKOP
    • PT.Asuransi RAYA
    • PT.Asuransi BERDIKARI
    • PT.Asuransi RAMAYANA
    * PT.Asuransi REKAPITAL

    Jenis Bank Garansi Kami terbitkan sbb:
    * Bank Mandiri
    * Bank BRI
    * Bank BNI
    * Bank BTN
    * Bank SYARIAH BUKOPIN

    Besar harapan kami kiranya perusahaan kami diberikan kesempatan dan kepercayaan untuk berpartisipasi dalam kegiatan perusahaan bapak/ibu kelola terutama dalam hal perlindungan terhadap resiko (Wan Prestasi) baik itu proyek yang sedang berjalan / akan dilaksanakan maupun proyek yang sudah berjalan kami memberikan prosedur yang relative mudah yaitu proses cepat serta jaminan polis siap di antar.
    Demikianlah penawaran ini kami sampaikan, semoga ini merupakan awal kerjasama yang baik dan berkesinambungan dimasa yang akan datang. Sambil menunggu konfirmasinya Kita ucapkan terima kasih.


    Best Regards
    PT. ANUGERAH JAYA ABADI
    Ruko Legenda Park Blok C No.37 Jl. Dukuh Zamrud Selatan
    Mustika Jaya - Bekasi

    From : HENDRO SAPUTRA

    No Hp : 0812 9354 8745, 0813 8424 3119

    Telp : (021) 8262 3655

    Email :hendrosaputra953@yahoo.com

    ReplyDelete
  4. Selamat sore, salam sejahtra untuk kita semua. Saya ingin bertanya, apa sih job desk seorang spool control. Terimakasih

    ReplyDelete
  5. Selamat sore, salam sejahtra untuk kita semua. Saya ingin bertanya, apa sih job desk seorang spool control. Terimakasih

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Piping Isometric Drawing Symbols

Apa itu piping isometric drawing symbols?  Pada artikel ini akan kita bahas sebagai berikut:  Piping isometric drawing symbols adalah simbol-simbol yang digunakan dalam proyek-proyek konstruksi pada pekerjaan perpipaan untuk merepresentasikan komponen-komponen perpipaan dan sistem perpipaan secara visual dalam bentuk gambar isometrik.  Sedangkan gambar isometrik adalah representasi tiga dimensi dari suatu sistem perpipaan dalam bentuk dua dimensi. Dalam konteks proyek konstruksi dengan pekerjaan perpipaan, gambar isometrik digunakan untuk menunjukkan tampilan perpipaan dari berbagai sudut pandang tiga dimensi untuk memudahkan pemahaman tentang konfigurasi sistem perpipaan, khususnya tentang sambungan, fitting-fitting dan komponen-komponen dalam system perpipaan yang digunakan dan sulit dipahami dalam piping plan atau tampak atas.  Piping isometric drawing symbols mencakup berbagai simbol, termasuk simbol untuk katup (valve), fitting, pipa, nozzle pompa, nozzle tangki, instumentasi, dan

Lifting Capacity

 Apa itu Lifting Capacity? Lifting capacity atau kapasitas angkat adalah kemampuan maksimum sebuah alat angkat, seperti crane atau hoist, untuk mengangkat dan memindahkan beban secara vertikal. Kapasitas angkat biasanya diukur dalam ton atau kilogram, dan mengacu pada berat maksimum beban yang dapat diangkat oleh alat angkat tersebut. Kapasitas angkat harus dipertimbangkan dengan cermat untuk memastikan bahwa alat angkat yang digunakan memiliki kapasitas yang sesuai dengan berat beban yang akan diangkat, dan memastikan keamanan dan efisiensi dalam pengangkatan. Jika kapasitas angkat dilampaui, dapat mengakibatkan kecelakaan hingga menyebabkan kerusakan pada alat angkat atau beban yang diangkat, juga peralatan atau equipment yang baik yang diangkat dan yang tertimpanya. Oleh karena itu, pengukuran, perhitungan dan pemahaman yang tepat tentang kapasitas angkat sangat penting dalam setiap pekerjaan yang melibatkan pengangkatan beban, sehingga diperlukan perencanaan yang matang yang dituan