Proyek Perpipaan
- Berdasarkan berat pipa (ton)
- Berdasarkan panjang pipa (meter)
- Berdasarkan pengelasan (in-dia)
Dalam sebuah proyek, kemajuan suatu pekerjaan (progress) berhubungan erat dengan proses pembayaran yang telah dituangkan dalam perjanjian (kesepakatan) pekerjaan. Sebagai contoh kesepakatan antara kontraktor perpipaan dengan pemberi pekerjaan (owner) mencakup proses pembayaran, 10% DP (down payment), 50% termin pertama, 30% termin ke dua, dan sisanya 10% setelah proses garansi telah berakhir. Hasil capaian progress pekerjaan, tentu saja dihitung berdasarkan prosentase terselesaikannya pekerjaan perpipanaan dalam total unit price. Biasanya dihitung berdasarkan capaian total dia-in atau total pengelasan berdasarkan diameter dengan satuan inch.
Bagi perusahaan kontraktor, tagihan kemajuan pekerjaan berdasarkan capaian prosentase progres seperti tersebut di atas haruslah disertakan dengan bukti laporan progres beserta bukti fisik atau sering menggunakan bukti foto hasil pekerjaan maupun bukti kualitas pengelasan yang telah di-x-ray atau disinar-x, seperti pada pekerjaan perpipaan kilang minyak, petrokimia dan lain-lain yang menuntut kualitas pekerjaan perpipaan yang memenuhi standard.
Diagram Proses Pekerjaan Proyek Perpipaan
Pekerjaan pada proyek perpipaan dibagi menjadi dua proses, seperti terlihat pada diagram gambar di bawah.
1.Engineering
2.Konstruksi
Engineering dimaksud disini khusus untuk pekerjaan perpipaan merupakan proses pekerjaan pembuatan design (gambar) atau disebut dengan proses perencanaan untuk proyek perpipaan. Jenis pekerjaan design dilakukan oleh perusahaan khusus yang menangani tentang gambar. Perusahaan ini biasanya khusus bergerak dibidang engineering atau sering juga disebut sebagai konsultan teknik. Hasil produk dari perusahaan engineering, khusus tentang perpipaan adalah gambar piping plan dan isometrik pipa. Hasil kedua gambar tersebut akan diberikan kepada perusahaan kontraktor (bidang kontruksi) untuk diwujudkan berupa pekerjaan pembangunan intalasi perpipaan sebenarnya di lapangan.
Konstruksi merupakan proses pekerjaan pembangunan instalasi perpipaan. Perusahaannya disebut dengan kontraktor walaupun ada juga perusahaan kontraktor yang sekalian merangkap bidang engineering. Pekerjaan konstruksi instalasi perpipaan dilakukan dengan dua proses pengerjaan, yaitu
1.Pengerjaan di workshop
Produk yang dihasilkan berupa pipe spool (rangkaian sambungan pipa) dan pengelasannya disebut dengan shop weld (pengelasan di workshop). Proses ini sering juga disebut dengan proses fabrikasi atau pekerjaan fabrikasi. Sebelum pengelasan, di workshop terdapat proses penandaan bagian field weld dan penomoran spool pada gambar isometrik. Juga menghasilkan gambar spool. Gambar spool akan diberikan kepada pekerja di worksop untuk selanjutnya terdapat proses penyediaan materil sesuai jadwal, pemotongan (cutting), pengesetingan (fitting), penomoran spool pada pipa (spool marking), pengecekan qualitas (qc checking), pengelasan pipa (welding), penyinaran (x-ray) dan pengiriman spool (delivery).
2. Pengerjaan di lapangan (field)
Produk yang dihasilkan berupa memasangan hasil rangkaian sambungan pipa di work shop (pipe spool) dan pengelasannya disebut dengan field weld (pengelasan di lapangan). Proses di sini juga disebut dengan intall atau pekerjaan intallasi. Pekerjaan intalasi diawali dengan pencarian pipe spool yang diletakkan di laydown (tanah lapang) sebagai tempat penyimpanan hasil delivery (kiriman) dari workshop. Guna kelancaran proses pencarian diperlukan seorang spool control yang menangani data lokasi pipe spool.
Dalam setiap management proyek, penentuan penjadwalan merupakan hal yang perlu dicermati. Keberhasilan pengerjaan suatu proyek sangat bergantung bagaimana judual itu dibuat dan melaksanakannya sesuai dengan rencana. Pada proyek perpipaan, project schedule ditentukan dan menyesuaikan keseluruhan waktu proyek konstruksi. Ada beberapa pekerjaan perpipan yang dapat dikerjakan apabila pekerjaan konstruksi telah selesai dilaksanakan. Keterikaitan ini berpengaruh terhadap jadwal.
Sebagai contoh, apabila waktu ditentukan untuk pekerjaan pipa selama 2 tahun, maka jadwal akan banyak dipengaruhi oleh total keseluruhan pengelasan (dia-in) dalam kontrak pekerjaan dibagi dengan waktu pengerjaan selama 2 tahun tersebut. Sehingga target perkerjaan berdasarkan waktu pertahun, perbulan dan perhari dapat ditentukan. Dengan demikian jumlah welder yang dibutuhkan dapat diketahui menyesuaikan dengan target kemampuan welder di lapangan dan di workshop. Project Schedule dapat juga ditentukan berdasarkan jalur perpipaan (Line No) yang ada di gambar isometrik dan piping plan.
Akan tetapi, karena pengerjaan perpipaan dibagi menjjdi 2 macam pengelasan di work shop dan dilapangan, maka seperti terlihat pada diagram di atas bahwa pengerjaan di workshop yang menghasilkan shop weld harus sudah siap terlebih dahulu. Sedangkan di lapangan akan mengerjakan pengelasan hasil pengelasan berupa rangkaian spool dari workshop yang ada di laydown. Sehingga penjadwalan pekerjaan di workshop harus mendahului pekerjaan di lapangan, atau dengan kata lain bahwa pekerjaan fabrikasi harus selesai terlebih dahulu sebelum pengintalan di lapangan.
Pada Proyek-proyek perpipaan yang besar, dengan area yang sangat luas dan pekerjaan yang komplek, pembagian pekerjaan perpipaannya dilaksanakan berdasarkan pembangian kelompok pekerja per area. Setiap kelompok terdiri dari beberap group. Untuk setiap group terdiri dari 1 orang welder, 1 orang fitter dan 1 orang helper. Biasanya untuk 1 group untuk pengelasan di lapangan ditarget dengan ±40 dia-in, sedangkan untuk welder di workshop ±70 dia-in.
Monitoring progress perpipaan harus selalu dilakukan
oleh seorang pimpinan proyek. Setiap hari pimpinan wajib meminta pelaporan
progress kepada section yang menangani langsung di lapangan maupun di workshop.
Seperti telah diterangkan di atas bahwa pekerjaan perpipaan dapat dibagi dengan
dua macam pengerjaan pengelasan shop weld dan field weld, maka pada tiap-tiap
bagian wajib melaporkan hasil pekerjaannya berdasarkan total target
masing-masing. Sebagai contoh untuk target pengelasan tiap welder (tukang las) di lapangan (field weld) biasanya 40 dia-in dan
70 dia-in untuk di workshop (shop weld). Perbedaan ini dikarenakan tingkat
kesulitan masing-masing tempat berbeda. Target ini juga akan berbeda tiap-tiap
perusahaan.
Tiap-tiap bagian, baik di lapangan maupun di workshop,
pelaporan hasil pengelasan harian wajib dilakukan guna mengontrol pencapaian
target. Bentuk laporannya dapat ditabelkan seperti berikut ini:
Tabel Laporan Tukang Las Harian (Daily Welder Report)
ijin copas pak untuk referensi...
ReplyDeleteOkay bro silahkan.. senang bisa berbagi
ReplyDeleteTerima kasih pak atas ilmunya. Bermanfaat sekali.
ReplyDeletesama sama
DeleteAssallamuallaikum pak, salam sejahtera ,bagi tulisan atau tips menjadi supervisor welding di sebuah workshop pak..maturnuwun 😊
ReplyDeleteWaallaikumsalam Wr Wb. makasih dah mampir di blog ini dan saran tulisan mengenai menjadi supervisor welding di workshop. Untuk tips singkatnya coba sobat persiapkan bekal pengetahuan tentang qualitas welding termasuk didalamnya tentang berbagai prosedure pengelasan pada berbagai macam material, spt carbon steel, stainless hingga alloy. Jika sobat sudah memilikinya, tinggal bagaimana supervisi dari para weldernya artinya sobat harus punya leadership bagaimana mengatur welder sesuai jadwal dan target pekerjaan di workshop. Sobat harus mampu mendorong weldernya untuk mencapai target produksi di workshop yang sobat tangani. Tentu ditunjang juga dengan pendekatan personal. Semoga jawaban singkat ini bisa menjadi motivasi sobat tuk menjadi supervisor welding yang baik.
DeleteKepada Yth,
ReplyDeletePERUSAHAAN
DI TEMPAT
Up : Pimpinan /HRD/finance dept perusahaan
Perihal :Penawaran Penerbitan Jaminan Bank Garansi & Asuransi,Tanpa Agunan, (Non Collateral)
Bersama ini Kami ingin memperkenalkan diri, bahwa PT. ANUGERAH JAYA ABADI adalah Perusahaan yang bergerak dibidang Jasa Penerbitan Jaminan Bank Garansi dan Asuransi Tanpa Agunan (Non Collateral), Proses Cepat, Bisa dicek Keabsahanya dan Polis Di Jamin kami antar.
Jenis jaminan yang kami terbitkan yaitu sbb:
1.Jaminan Penawaran ( Bid Bond )
2.Jaminan Pelaksanaan ( Peformance Bond )
3.Jaminan Uang Muka ( Advance Payment Bond )
4.Jaminan Pemeliharaan ( Maintenance Bond )
5.Jaminan pembayaran akhir tahun ( SP2D )
Jenis jaminan Asuransi kami terbitkan antaranya sbb:
• PT. Asuransi ASKRINDO
• PT.Asuransi JASINDO
• PT.Asuransi ASEI
• PT.Asuransi SINARMAS
• PT.Asuransi JAMKRINDO
• PT.Asuransi ASKRIDA
• PT.Asuransi BUMIDA
• PT.Asuransi ACA
• PT.Asuransi MEGA PRATAMA
• PT.Asuransi BOSOWA PERISKOP
• PT.Asuransi RAYA
• PT.Asuransi BERDIKARI
• PT.Asuransi RAMAYANA
* PT.Asuransi REKAPITAL
Jenis Bank Garansi Kami terbitkan sbb:
* Bank Mandiri
* Bank BRI
* Bank BNI
* Bank BTN
* Bank SYARIAH BUKOPIN
Besar harapan kami kiranya perusahaan kami diberikan kesempatan dan kepercayaan untuk berpartisipasi dalam kegiatan perusahaan bapak/ibu kelola terutama dalam hal perlindungan terhadap resiko (Wan Prestasi) baik itu proyek yang sedang berjalan / akan dilaksanakan maupun proyek yang sudah berjalan kami memberikan prosedur yang relative mudah yaitu proses cepat serta jaminan polis siap di antar.
Demikianlah penawaran ini kami sampaikan, semoga ini merupakan awal kerjasama yang baik dan berkesinambungan dimasa yang akan datang. Sambil menunggu konfirmasinya Kita ucapkan terima kasih.
Best Regards
PT. ANUGERAH JAYA ABADI
Ruko Legenda Park Blok C No.37 Jl. Dukuh Zamrud Selatan
Mustika Jaya - Bekasi
From : HENDRO SAPUTRA
No Hp : 0812 9354 8745, 0813 8424 3119
Telp : (021) 8262 3655
Email :hendrosaputra953@yahoo.com
Selamat sore, salam sejahtra untuk kita semua. Saya ingin bertanya, apa sih job desk seorang spool control. Terimakasih
ReplyDeleteSelamat sore, salam sejahtra untuk kita semua. Saya ingin bertanya, apa sih job desk seorang spool control. Terimakasih
ReplyDelete